fx-991ID PLUS
(2nd edition / NATURAL-V.P.A.M.)
Sebelum Menggunakan Kalkulator
Mode Perhitungan dan Penyetelan Kalkulator
Memasukkan Ekspresi dan Nilai
- ▶Aturan Input Dasar
- ▶Memasukkan dengan Tampilan Natural
- ▶Kisaran Perhitungan Format √
- ▶Menggunakan Nilai dan Ekspresi sebagai Argumen (hanya Tampilan Natural)
- ▶Mengganti Mode Input (hanya Tampilan Linear)
- ▶Mengoreksi dan Menghilangkan sebuah Ekpresi
Perhitungan Dasar
- ▶Mengubah Hasil Perhitungan
- ▶Perhitungan Pecahan
- ▶Perhitungan Persen
- ▶Perhitungan Derajat, Menit, Detik (Seksagesimal)
- ▶Multi-Pernyataan
- ▶Menggunakan Notasi Rekayasa
- ▶Perhitungan Desimal Berulang
- ▶Riwayat Perhitungan dan Pengulangan
- ▶Menggunakan Fungsi Memori
Perhitungan Fungsi
- ▶Pi (π), Logaritma Natural Pada Basis e
- ▶Fungsi Trigonometri
- ▶Fungsi Hiperbolik
- ▶Konversi Satuan Sudut
- ▶Fungsi Eksponensial
- ▶Fungsi Logaritmik
- ▶Fungsi Pangkat dan Fungsi Akar
- ▶Perhitungan Integrasi
- ▶Perhitungan Diferensial
- ▶Perhitungan Σ
- ▶Perhitungan ∏
- ▶Konversi Koordinat Siku dan Kutub
- ▶Fungsi faktorial (!)
- ▶Fungsi nilai mutlak (Abs)
- ▶Bilangan Acak (Ran#)
- ▶Bilangan Bulat Acak (RanInt#)
- ▶Permutasi (nPr) dan Kombinasi (nCr)
- ▶Fungsi Pembulatan (Rnd)
- ▶Menggunakan CALC
- ▶Menggunakan SOLVE
- ▶Konstanta Ilmiah
- ▶Konversi Metrik
Menggunakan Mode Perhitungan
- ▶Perhitungan Bilangan Kompleks (CMPLX)
- ▶Perhitungan Statistik (STAT)
- ▶Perhitungan Basis-n (BASIS)
- ▶Perhitungan Persamaan (PRSMN)
- ▶Perhitungan Matriks (MATRIX)
- ▶Membuat Tabel Bilangan dari Fungsi (TABEL)
- ▶Perhitungan Vektor (VECTOR)
- ▶Perhitungan Pertidaksamaan (PTSMN)
- ▶Menggunakan CEK (CEK)
- ▶Perhitungan Distribusi (DIST)
Informasi Teknis
- ▶Eror
- ▶Sebelum Mengasumsikan Kerusakan dari Kalkulator...
- ▶Mengganti Baterai
- ▶Urutan Prioritas Perhitungan
- ▶Rentang Perhitungan, Jumlah Digit, dan Presisinya
- ▶Spesifikasi
- ▶Memverifikasi Keaslian Kalkulator Anda
Pertanyaan yang Sering Ditanyakan
Perhitungan Desimal Berulang
Kalkulator Anda menggunakan desimal berulang ketika Anda input sebuah nilai. Hasil perhitungan juga dapat ditampilkan menggunakan format desimal kapanpun bisa diberlakukan.
Input Desimal Berulang
Ketika input desimal berulang, tekan (
) sebelum memasukkan periodenya (repetend), kemudian input periodenya hingga nilai yang terakhir. Untuk input desimal berulang 0,909090.... (0,90), lakukan operasi berikut: "0
(
) 90".
Penting!
Jika nilainya dimulai dengan bagian bilangan bulat (seperti: 12,3123123...), jangan memasukkan bagian bilangan bulat ketika input periodenya (12,312).
Input desimal berulang hanya bisa dilakukan ketika Display Natural telah dipilih.
Contoh 1: Untuk memasukkan 0,33333... (0,3)
- 0
(
)
- 3
Contoh 2: Untuk memasukkan 1,428571428571... (1,428571) (MthIO-MathO)
- 1
(
)
- 428571
Contoh 3: Untuk menghitung 1,021 + 2,312
- 1
(
) 021
2(
) 312
Hasil perhitungan ditampilkan sebagai nilai desimal berulang:
Catatan
Anda dapat menentukan hingga 14 tempat desimal untuk periode desimal berulang. Jika Anda input lebih dari 14 tempat desimal, nilainya akan dianggap sebagai pengakhir desimal dan bukan desimal berulang.
Input nilai desimal berulang dapat dilakukan terlepas dari pengaturan Desul pada menu penyetelan.
Menampilkan Hasil Perhitungan sebagai Nilai Desimal Berulang
Hasil perhitungan yang dapat ditampilkan sebagai nilai desimal berulang akan ditampilkan sebagaimana mestinya ketika HIDUP dipilih untuk pengaturan Desul pada menu penyetelan.
Menekan tombol akan mengubah tampilan format hasil perhitungan sesuai dengan yang tersedia.
Contoh 1: 17 = 0,142857 = 0,1428571429 (Norm 1) (MthIO-MathO)
- 1
7
Menampilkan sebagai desimal berulang:
Nilai desimal menurut pengaturan Norm 1:
Kembali ke format tampilan awal (pecahan):
Contoh 2: 1 ÷ 7 = 17 = 0,142857 = 0,1428571429 (Norm 1) (MthIO-MathO)
- 1
7
Menampilkan sebagai pecahan:
Menampilkan sebagai desimal berulang:
Kembali ke format tampilan awal (Norm 1):
Contoh 3: 17 = 0,142857 = 0,1428571429 (Norm 1) (BrsIO)
- 1
7
Menampilkan sebagai desimal berulang:
Nilai desimal menurut pengaturan Norm 1:
Kembali ke format tampilan awal (pecahan):
Contoh 4: 1 ÷ 7 = 0,1428571429 (Norm 1) = 17 = 0,142857 (BrsIO)
- 1
7
Menampilkan sebagai pecahan:
Menampilkan sebagai desimal berulang:
Kembali ke format tampilan awal (Norm 1):
Syarat untuk Menampilkan Hasil Perhitungan sebagai Desimal Berulang
Jika hasil perhitungan memenuhi kondisi-kondisi berikut ini, menekan akan menampilkannya sebagai nilai desimal berulang.
Jumlah total digit yang digunakan dalam pecahan campuran (termasuk bilangan bulat, pembilang, penyebut, dan simbol pembagian) tidak boleh lebih dari 10.
Ukuran data nilai yang akan ditampilkan sebagai desimal berulang tidak boleh lebih besar dari 99 byte. Tiap nilai dan titik desimal membutuhkan satu byte, dan tiap digit periode membutuhkan satu byte. Berikut ini, sebagai contoh, akan membutuhkan total 8 byte (4 byte untuk nilai bilangan, 1 byte untuk titik desimal, 3 byte untuk periode): 0,123
Catatan
Untuk informasi mengenai penukaran format tampilan hasil perhitungan ketika MATI telah dipilih untuk pengaturan Desul pada menu penyetelan, lihat "Mengubah Hasil Perhitungan".
Contoh Desimal Berulang
Contoh 1: 0,3 + 0,45 = 0,78 (MthIO-MathO)
- 0
(
) 3
0(
) 45
Contoh 2: 1,6 + 2,8 = 4,5 (MthIO-MathO)
- 1
(
) 6
2(
) 8
Contoh 3: Untuk memastikan bahwa: 0,123 = 123999, 0,1234 = 12349999, 0,12345 = 1234599999 (MthIO-MathO)
- 123
999
- 1234
9999
- 12345
99999